Pengertian
Data
Data adalah
sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya
suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf,
angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Jadi data
dapat disimpulkan sbb :
1.
Data adalah fakta berupa angka, karakter, symbol,
gambar, tanda-tanda, isyarat, tulisan, suara, bunyi yang merepresentasikan
keadaan sebenarnya yang selanjutnya digunakan sebagai masukan suatu Sistem
Informasi.
2.
Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang
kita hadapi (data is the description of things and events that we face).
3.
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata
4.
Data adalah bahan yang akan diolah/diproses berupa
angka-angka, huruf-huruf, symbol-simbol, kata-kata yang akan menunjukkan
situasi dan lain lain yang berdiri sendiri
5.
Dalam bahasa sehari-hari data adalah fakta tersurat
(dalam bentuk catatan atau tulisan) tentang suatu obyek.
6.
Dalam dunia komputer data adalah segala sesuatu yang
dapat disimpan dalam memori menurut format tertentu
7.
Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk
catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media 8. Data merupakan komponen
dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan
informasi
.Jenis Data
a. Menurut
cara memperolehnya
ü Data
primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau seorang atau suatu
organisasi langsung dari obyeknya.
ü Data
sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan
dan diolah pihak lain (biasanya sudah dipublikasikan)
b. Menurut
sumbernya
ü Data
internal adalah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu
organisasi
ü Data
eksternal yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar
suatu organisasi.
c. Menurut
sifatnya
ü Data
kwaliitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka
ü Data
kwantitatif adalah data dalam bentuk angka
d. Menurut
waktu pengumpulannya
ü Cross
section / insidentil adalah dikumpulkan pada suatu waktu tertentu
ü Data
berkala / time series data adalah data yang dikumpulkan secara berkala
Pengertian Variabel
Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah
sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan
variabel, kita akan mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini
dikarenakan kita seolah-olah seudah mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk
soal yang menggunakan teknik ini adalah soal counting (menghitung) atau
menentuakan suatu bilangan. Dalam penelitian sains, variable adalah bagian
penting yang tidak bisa dihilangkan
Macam-macam variabel
1. Variabel
independen (variabel bebas, stimulus, predictor, antecedent) yaitu variabel
yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
(variabel terikat).
Contoh dalam penelitian marketing: variabel kualitas pelayanan (x1) dan jumlah pengunjung (x2) adalah variabel bebas yang mempengaruhi variabel lain, misalnya variabel penjualan
Contoh dalam penelitian marketing: variabel kualitas pelayanan (x1) dan jumlah pengunjung (x2) adalah variabel bebas yang mempengaruhi variabel lain, misalnya variabel penjualan
2. Variabel
dependen (variabel terikat, output, criteria, konsekuen) yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen.
Contoh adalah jumlah pembeli (y) adalah variabel dependen yang diperngaruhi variabel lain, misalnya variabel kualitas pelayanan dan atau variabel jumlah pengunjung
Kinerja perusahaan adalah contoh variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel sumberdaya manusia dan pemasaran aau promosi
Contoh adalah jumlah pembeli (y) adalah variabel dependen yang diperngaruhi variabel lain, misalnya variabel kualitas pelayanan dan atau variabel jumlah pengunjung
Kinerja perusahaan adalah contoh variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel sumberdaya manusia dan pemasaran aau promosi
3. Variabel
Moderator (variabel independen ke-2) yaitu variabel yang memengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen. Sifat atau arah hubungan antara kedua variabel tersebut kemungkinan
positif ataupun negatif,dalam hal ini tergantung moderator.
Contoh: harga
murah seharusnya mempengaruhi permintaan (semakin banyak), tetapi ternyata
tidak karena ada variabel moderator pendapatan masyarakat turun. Pendapatan
masyarakat ditempatkan sebagai variabel moderator.
4. Variabel
intervening yaitu variabel yang secara teoritis memengaruhi hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen, tetapi tidak dapat diamati atau
diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela yang terletak diantara variabel
dependen dan variabel indepemden, sehingga variabel independen tidak langsung
memengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Contoh : gaji
pegawai tinggi, pemimpin berperilaku baik, tetapi prestasi kerjanya rendah.
Setelah diteliti ternyata pegawai tersebut sedang frustasi. Jadi, frustasi
adalah sebagai Variable Intervening. Secara teoritis frustasi akan mempengaruhi
prestasi pegawai, tetapi frustasi ini tidak dapat diukur.
5. Variabel
control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti (digunakan untuk membandingkan melalui penelitian eksperimen).
Contoh :
membandingkan penampilan kerja petugas pemasaran antara lulusan Sekolah
Menengah Umum (SMU) dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk bisa
membandingkan penampilan kerja kedua lulusan sekolah itu maka peneliti harus
menetapkan variabel controlnya. Dalam hal ini variabel controlnya adalah:
Pekerjaan yang dikerjakan, alat untuk mengerjakan, pengalaman kerja, iklim
kerja organisasi dimana pegawai tersebut harus sama. Tanpa ada varabel
controlnya akan sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan tersebut
karena factor pendidikan (SMU-SMK) atau bukan
Tehnik Pengumpulan Data
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan
data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri
oleh responden. Responden adalah orang yang menjawab atau memberikan tanggapan
atas pertanyaan yang diajukan.
Angket diartikan sebagai daftar pertanyaan yang diberikan
kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian.
Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan
hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner
inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa
secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.
Tujuan pokok pembuatan kuesioner
adalah
a. untuk memperoleh informasi yang
relevan dengan masalah dan tujuan penelitian,
b. untuk memperoleh informasi dengan
reliabel dan validitas yang tinggi.
Hal yang perlu diperhatikan oleh
peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus
sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian:
a. Pertanyaan-pertanyaan yang
disusun dalam kuesioner juga harus sesuai dengan variebel-veriabel penelitian,
yang biasanya sudah didefinisikan dalam definisi operasional, yang mengandung
indikator-indikator penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian.
b. Tiap pertanyaan dalam kuesiner
adalah bagian dari penjabaran definisi operasional, sehingga dapat dianalisa
dengan tepat untuk menjawab permasalahan penelitian.
Dalam kusioner,
pertanyaan-pertanyaan yang diajaukan biasanya pertanyaan mengenai hal-hal
sebagai berikut:
1. Pertanyaan tentang fakta.
Misalnya umur, pendidikan, status dan agama
2. Pertanyaan tentang pendapat dan
sikap, yang menyangkut masalah perasaan dan sikap respondsen tentang sesuatu
3. Pertanyaan tentang informasi.
Pertanyaan yang menyangkut apa yang diketahui oleh responden
4. Pertanyaan tentang persepsi diri.
Responden menilai perilakunya diri dalam hubungannya dengan orang lain.
Ditinjau dari segi cara pemakain
kuesioner, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh peneliti, antara lain:
1. Kuesioner digunakan dalam
wawancara tatap muka dengan responden
2. Kuesioner diisi sendiri oleh
responden
3. Wawancara melalui telepon
4. Kuesioner dikirim melalui pos.
Bagaimana merumuskan/menyusun
angket?, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Pakailah bahasa yang sederhana
yang dapat dipahami oleh responden.
2. Pakailah kalimat yang pendek yang
mudah difahami.
3. Jangan terlampau cepat menganggap
bahwa responden telah memiliki pengetahuan atau pengalaman tentang masalah
penelitian.
4. Lindungi harga diri responden.
5. Bila ingin menanyakan suatu
perasaan atau tanggapan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, tanyakan
terlebih dahulu hal-hal yang menyenangkan.
6. Pertimbangkan pertanyaan bersifat
langsung atau tidak langsung.
7. Tentukan pertanyaan terbuka atau
tertutup.
8. Masukkan hanya satu buah pikiran
dalam tiap pertanyaan.
9. Rumusan pertanyaan jangan sampai
memalukan responden.
Keuntungan Teknik Angket
|
Kerugian Teknik Angket
|
Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena
dapat dikirim melalui pos
|
Karena dikirim melalui pos, persentase pengembalian
angket relatif rendah
|
Biaya membuat angket relatif murah
|
Pertanyaan dalam angket dapat salah ditafsirkan dan
tidak ada kesempatan mendapatkan penjelasan
|
Tidak terlalu mengganggu responden karena
pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri
|
Tidak dapat digunakan bagi responden yang kurang
bisa membaca dan menulis, atau memiliki tingkat pendidikan yang kurang
memadai
|
Dua macam pertanyaan dalam instrumen
penelitian adalah pertanyaan terbuka dan tertutup. Di bawah ini akan
disebutkan perbedaan antara keduanya
Pertanyaan Terbuka
|
Pertanyaan Tertutup
|
Jawaban tidak disediakan sehingga responden bebas
menulis jawaban sendiri sesuai pandangannya
|
Jawaban sudah disediakan, responden hanya memilih
saja
|
Jawaban dari responden sangat bervariasi sehingga
sulit mengolahnya karena harus menggolongkan jawaban yang ada
|
Mudah mengolahnya karena jawaban tidak bervariasi
|
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menggolongkan jawaban atas pertanyaan terbuka:
1. Penggolongan hanya didasarkan pada
satu prinsip (dimensi) sehingga seseorang tidak masuk ke lebih dari satu
golongan
2. Golongan-golongan yang dibuat harus
saling meniadakan (mutually exclusive)
3. Golongan yang dibuat harus
menyeluruh (exhaustive), artinya tidak satupun yang tidak termasuk ke
salah satu golongan.
Contoh Angket
1) Angket Terbuka, yaitu angket
dimana responden diberi kebebasan untuk menjawab
Contoh: Metode apa yang digunakan oleh Bapak/ibu
dalam pengajaran Bahasa
Indonesia dikelas?
a......................
b......................
c......................
d......................
2) Angket Tertutup, apabila jawaban
pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti.
Contoh: Apakah Bapak/Ibu senantiasa memeriksa hasil
pekerjaan anak dikelas?
a. Selau
b. Sering
c. Jarang sekali
3) Angket semi terbuka, yaitu
jawaban pertanyaan sudah diberikan oleh peneliti, tetapi diberi kesempatan
untuk menjawab sesuai kemauan responden
Contoh: Apa metode yang Bapak?Ibu gunakan dalam pengajaran Bahasa Indonesia
a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
Berdasar dari terbentuknya
1. Pilihan ganda
Contoh, seperti pada angket tertutup
2. Isian
Contoh seperti pada angket terbuka
3. Chek list
Contoh
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
|
ya
|
tidak
|
||
1
|
Sebelum pelajaran dimulai diadakan absensi terhadap siswa
|
4. Rating Skala
Contoh:
No
|
Item Pertanyaan
|
Alternatif Jawaban
|
||||
Dimensi Kesadaran Diri
|
STS
|
TS
|
N
|
S
|
SS
|
|
1
|
Percaya diri bahwa saya merupakan
orang yang memiliki kreatifitas dan mampu dalam melaksanakan tugas
|
|||||
2
|
Mengakui
kekuatan dan kelemahan diri
|
|||||
3
|
Memikul tugas
dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah
|
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Ditinjau dari sasaran atau obyek yang akan
dievaluasi, ada beberapa macam tes dan alat ukur.
a. Tes kepribadian atau personality
test, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang,
seperti self–concept, kreativitas, disiplin, kemampuan khusus, dan
sebagainya.
b. Tes bakat atau abtitude test,
yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang.
c. Tes intelegensi atau intellegence
test, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan
terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas
kepada orang yang akan diukur intelegensinya.
d. Tes sikap atau attitude test,
yang sering disebut dengan istilah kala sikap, yaitu alat yang digunakan untuk
mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
e. Tes minat atau measures
test yaitu tes yang digunakan untuk menggali minat seseorang terhadap
sesuatu.
f. Tes prestasi atau achievement
test yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu.
3. Wawancara
Wawancara
yang juga dikenal dengan interview adalah pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden dan
jawaban responden dicatat atau direkam. Selain itu wawancara juga dapat
dilakukan melalui telepon. Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang
buta huruf atau tidak terbiasa membaca atau menulis, termasuk anak-anak.
Keuntungan Wawancara
|
Kerugian Wawancara
|
Dapat digunakan pada responden yang tidak bisa
membaca dan menulis
|
Membutuhkan biaya yang besar untuk perjalanan
pengumpul data
|
Pewawancara dapat segera menjelaskan jika ada
pertanyaan yang kurang dipahami
|
Hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih
kecil
|
Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden
dengan mengajukan pertanyaan pembanding atau dengan melihat wajah dan
gerak-gerik responden
|
Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden
|
Dalam kegiatan wawancara calon
responden berhak untuk tidak bersedia menjadi responden. Untuk menghindari hal
tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Penampilan fisik, termasuk cara
berpakaian pewawancara. Penampilan yang baik akan menciptakan kesan yang baik
di mata responden
2. Sikap dan tingkah laku pewawancara.
Sikap yang baik dan sopan akan menyenangkan responden
3. Identitas. Pewawancara harus
mengenalkan dirinya, bila perlu beserta kartu pengenal dan surat tugas
4. Persiapan. Pewawancara harus
menguasai apa saja yang akan ditanyakan pada responden
5. Pewawancara harus bersikap netral,
tidak mengarahkan jawaban responden. Bila pewawancara merasa kesulitan dalam
menggolongkan jawaban responden, tanyakan kepada reponden kategori mana yang
menurut responden paling sesuai untuk jawaban itu.
5.
Observasi
Observasi
diartikan sebagai pengamatan dengan indera penglihatan yang berarti tidak
mengajukan pertanyaan.
Keuntungan Observasi
|
Kerugian Observasi
|
Data yang diperoleh adalah data yang segar, artinya
diperoleh dari subjek saat terjadinya tingkah laku
|
Pengamat harus mengamati sampai tingkah laku yang
diharapkan terjadi. Jika dana yang tersedia cukup besar pengamat dapat
menggunakan video perekam
|
Keabsahan alat ukur dapat diketahui langsung
|
Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal
yang bersifat pribadi sukar diamati bahkan dapat membahayakan pengamat
|
Berdasarkan keterlibatan pengamat
dalam kegiatan orang yang diamati, observasi dapat dibedakan menjadi:
1. Observasi partisipan (participant
observation)
Pengamat
ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti namun tetap
waspada untuk mengamati kemunculan tingkah laku tertentu.
2. Observasi takpartisipan (nonparticipant
observation)
Pengamat
berada di luar subjek yang diamati
Berdasarkan cara pengamatan yang
dilakukan, observasi dibedakan menjadi:
1. Observasi tak berstruktur
Pengamat
tidak membawa catatan tentang tingkah laku apa saja yang secara khusus akan
diamati. Ia akan mengamati arus peristiwa dan mencatatnya atau meringkasnya
untuk kemudian dianalisis.
2. Observasi berstruktur
Pengamat
memusatkan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat dibuat pedoman
tentang tingkah laku apa saja yang harus diamati. Tingkah laku lainnya
diabaikan.
6.
Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data
yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti
dapat berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi, bisa berupa buku harian, surat
pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus (case records) dalam
pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya.
Dokumen dapat dibedakan menjadi:
1.
Dokumen primer
Dokumen ditulis oleh orang yang langsung mengalami
suatu peristiwa. Sebagai contoh adalah autobiografi
2.
Dokumen sekunder
Peristiwa dilaporkan pada orang lain yang selanjutnya
ditulis oleh orang ini. Contohnya adalah biografi.
Sebagaimana
metode historic, dalam studi dokumentasi perlu dilakukan kritik terhadap sumber
data, baik kritik internal maupun eksternal.
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human
resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan dari manusia
(non-human resources), diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Dokumen
terdiri bisa berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala, jadwal
kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi
dan lain sebagainya.
Selain bentuk-bentuk dokumen
tersebut diatas, bentuk lainnya adalah foto dan bahan statistik. Dengan
menggunakan foto akan dapat mengungkap suatu situasi pada detik tertentu
sehingga dapat memberikan informasi deskriptif yang berlaku saat itu. Foto
dibuat dengan maksud tertentu, misalnya untuk melukiskan kegembiraan atau
kesedihan, kemeriahan, semangat dan situasi psikologis lainya. Foto juga dapat
menggambarkan situasi sosial seperti kemiskinan daerah kumuh, adat istiadat,
penderitaan dan berbagai fenomena sosial lainya.
Selain foto, bahan
statistik juga dapat dimanfaatkan sebagai dokumen yang mampu memberikan
informasi kuantitatif, seperti jumlah guru, murid, tenaga administrasi dalam
suatu lembaga atau organisasi. Data ini sangat membantu sekali bagi peneliti
dalam menganalisa data, dengan dokumen-dokumen kuantitatif ini analisa data
akan lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Keuntungan Studi Dokumentasi
|
Kerugian Studi Dokumentasi
|
Merupakan cara tepat untuk subjek penelitian yang
sukar atau sulit dijangkau
|
Karena dokumen yang dibuat bukan untuk keperluan
penelitian, data yang tersedia mungkin bias
|
Takreaktif. Data yang diperlukan tidak terpengaruh
oleh kehadiran peneliti atau pengumpul data
|
Catatan tentang orang ternama mungkin disimpan
dengan baik, tetapi catatan tentang orang biasa tidak selalu, bahkan tidak
ada (tersedia secara selektif)
|
Cara yang terbaik untuk kasus yang bersifat
longitudinal, khususnya yang menjangkau ke masa lalu
|
Karena dokumen ditulis bukan untuk penelitian,
mungkin data yang tersedia tidak lengkap / tidak tercatat pada dokumen
|
Teknik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang
lebih besar karena biaya yang diperlukan relatif kecil
|
Format dokumen dapat bermacam-macam sehingga bisa
mempersulit pengumpulan data dan sukar memberikan kode pada data
|
bagaimana menentukan skala penilaian dalam angket?sedangkan anget saya jumlah pilihan jawabannya tidak sama antara 1 pertanyaan dg pertanyaan lainnya.mohon bantuanya
ReplyDeletecoba anda hitung dengan SSPS
Deletebagaimana cara pengumpulan data dari angket terbuka atau tertutup?apakah pakai rumus skala linkert juga?
ReplyDelete