Karya non-ilmiah adalah karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
Karya
tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya,
tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau
abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah
- ditulis berdasarkan fakta pribadi,
- fakta yang disimpulkan subyektif,
- gaya bahasa konotatif dan populer,
- tidak memuat hipotesis,
- penyajian dibarengi dengan sejarah,
- bersifat imajinatif,
- situasi didramatisir,
- bersifat persuasif.
- tanpa dukungan bukti
sifat karya non ilmiah:
1. emotif,
lebih merupakan refleksi dari sebuah perasaan yang terkadang melampui
kebenaran,
2. persuasif,
yaitu bersifat mempengaruhi pikiran pembaca,
3. deskriptif
subjektif, dalam arti tidak didukung oleh data dan fakta, dan
4. terkadang
over claiming. Karya-karya non ilmiah ini terutama dapat dilihat dalam bentuk
karya-karya seni, seperti cerpen, novel, puisi, komik dan lain-lain yang
semisalnya.
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah
yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan
dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan
nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat
penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan
nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang
signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari
beberapa aspek.
Pertama
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara
fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau empiri.
Kedua
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya,
dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi.
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam
bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para
ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian. Karya nonilmiah sangat
bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta
umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya
bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Macam-macam Karya Non Ilmiah
a) Cerpen.
Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang cenderung padat dan langsung
pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
b) Dongeng.
Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.
c) Roman.
Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya
melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
d) Novel.
Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk
cerita.
e) Drama.
Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh
actor.
Sumber dari:
0 comments:
Post a Comment