Istilah sikap dalam bahasa Inggris
disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin
yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk
melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An attitude ia an idea charged with
emotion which predis poses a class of
actions to aparcitular class of social situation” .
Rumusan di atas diartikan bahwa
sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen
tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap
obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk
berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan
suatu masalah atau obyek.
Sikap ilmiah merupakan sikap yang
harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi
persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai
forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya
ilmiah
dalam sikap ilmiah
mempunyai aspek ‘’ diantaranya :
1. sikap ingin tahu
2. sikap respek terhadap data
3. sikap refleksi kritis
4. sikap ketekunan
Sikap ilmiah yang harus
dimiliki oleh seorang pengamat saintis antara lain
1. Mencintai kebenaran
2. Tidak buruk sangka
3. bersifat toleran terhadap orang lain
4. Ulet
5. Teliti dan hati-hati
6. Ingin tahu
7. Optimis
Dalam sikap ilmiah
terdapat beberapa penjelasan antara lain:
1. Mengenali fakta dan opini
2. Menggunkan fakta sebagai dasar argumentasi
3. Berani dan santun dalam bertanya dan
berargumentasi
4. Melakukan evaluasi diri
5. Mengembangkan keingin tahuan
6. Peduli terhadap lingkungan alam, sosial ,dan budaya
7. Bertanggung jawab dalam mengambil
keputusan
Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1.
Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada
kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
Contohnya : “Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan
seterusnya”.
2.
Sikap Kritis
Sikap kritis terlihat pada kebiasaan
mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk
dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya,
dan sebagainya.
3.
Sikap Terbuka
Sikap terbuka dapat dilihat pada
kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang
lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang
lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4.
Sikap Objektif
Sikap objektif terlihat pada
kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
5.
Sikap Rela Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain
ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya
pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau
pendapat orang lain.
6.
Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran
Sikap ini menampak pada ketegaran membela
fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau
tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7.
Sikap Menjangkau ke Depan
Sikap ini dibuktikan dengan selalu
ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya
Sikap-sikap ilmiah yang dijelaskan
diatas, kiranya juga harus ada pada diri Anda ketika menyusun karya ilmiah.
Kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan sikap ilmiah harus Anda buang
jauh-jauh, misalnya sikap menonjolkan diri dan tidak menghargai pendapat orang
lain, sikap ragu dan mudah putus asa, sikap skeptis dan tak acuh terhadap
masalah yang dihadapi.
Sumber : menulisbukuilmiah.blogspot.com/2008/10/karya-tulis-ilmiah-ciri-dan-sikap.html
0 comments:
Post a Comment